Ahlan Wa Sahlan Ya Ikhwaty

Selamat Datang Di Blog Ikatan Pemuda Pesjid Assabiqunal Awwalun. Semoga Bisa Memberikan Manfa'at Untuk Semuanya. Selamat Berkunjung

Minggu, 05 Desember 2010

Makna Musibah Dalam Al-Qur'an

Oleh : Yahya Firmansyah

Allah SWT telah menciptakan berbagai pasangan kehidupan di jagad raya ini. Ketika Allah menciptakan siang, Allah menciptakan malam. ketika Allah mengadakan kehidupan Allah juga mengadakan kematian.Gembira-sedih, tertawa-menangis, miskin-kaya, besar-kecil, tinggi-pendek, berat-ringan, besar-kecil itu semua merupakan sunnatullah fil kaun yang telah Allah SWT tetapkan kepada seluruh makhluqnya. Dalam Al-Qur'an Surat Al-Mulk ayat 2 Allah berfirman :

"dialah Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya." (Al-mulk :2)

begitu pula dengan karunia dan musibah, keduanya merupakan dua hal yang telah Allah tetapkan kepada seluruh makhluqnya. Saat ini, masyarakat indonesia pada khusunya tengah mengahadapi berbagai peristiwa yang sangat besar, seperti tsunami mentawai, meletusnya merapi, dan berbagai peristiwa dahsyat lainnya. sebagian orang menyebutnya adzab, sebagian lain menyebutnya musibah. Cukuplah bagi kita sebagai orang Mu'min, untuk menyebutnya sebagai musibah (bencana), berdasarkan beberapa ayat yang menunjukan kepada makna tersebut.

Semua manusia menyadari realitas terjadinya musibah saat ini, namun tidak semuanya sama dalam memandang kejadian ini.  Sebagian orang-orang primitif yang masih mempercayai animisme-dinamisme, seperti orang-orang yang tingal dilereng gunung bromo, merapi, dan yang lainnya atau yang tinggal di pesisir pantai, mereka meyakini kejadian gunung meletus ini merupakan akibat kemarahan para dewa penjaga gunung, mereka meyakini tsunami yang terjadi merupakan akibat kemarahan para dewi penjaga lautan, lantaran mereka sudah tidak mematuhi aturan para dewa, aturan para dewi. Sehingga dalam rangka meredakan amarah para dewa dan dewi, mereka mengadakan sesajen, tumbal hewan, bahkan bisa sampai tumbal manusia.

Atau juga seperti para ilmuan atheis, mereka meyakini bahwa kejadian ini merupakan peristiwa alama yang terjadi secara ilmiyah.  bahkan menurut mereka, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan kekuatan ghaib yang namanya Tuhan, tidak ada kaitannya apakah manusia menyembah Allah atau tidak, tidak ada kaitannya apakan manuisa berbuat baik atau salah. dalam keyakinan mereka semua in terjadi murni lantaran proses waktu, atau yang disebut mereka dengan istilah evolusi. tetapi ketika mereka ditanya, siapakah yang menentukan proses evolusi?? mereka diam membungkam tidak bisa menjawab. Allah mengabadikan ungkapan mereka di dalam Al-Qur'an Surat Al-Jatsiyah ayat 24 ;

"dan mereka berkata, "kehidupan ini tiada lain hanyalah kehidupan dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja." (Al-Jatsiyah : 24)

Bagaimana dengan kita sekarang? apakah kita juga meyakini seperti orang-orang primitif? ataukah kita juga meyakini seperi para ilmuan atheis? tentu TIDAK!!

Islam sebagai agama yang sempurna, melalui Al-Qur'an dan Al-Hadits mengajarkan kepada orang-orang bertaqwa, bagaimana menyikapi kemelut persoalan dalam kehidupan ini. Dalam hal ini Al-Qur'an memberikan gambaran berkaitan dengan musibah yang terjadi.

pertama, bahwa semua musibah yang terjadi secara di muka bumi secara umum, atau yang terjadi pada diri manuisa secara khusus, itu semuanya telah tercatat dalam  Lauh Mahfuzh  jauh sebelum penciptaanya. ketika musibah itu terjadi secara aktual, maka terjadinya pun atas izin Allah SWT. Allah SWT berfirman :

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah. agar kamu tidak bersedih hati dari apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri." (Al-Hadid 22-23)

bahkan dalam ayat lain Allah menegaskan bahwa musibah yang terjadi, semuanya atas izinNya, bukan kehendak para penjaga gunung ataupun lautan. Allah SWT berfirman :

"Tidak ada suatu musibah yang menimpa seseorang, kecuali atas izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.

Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template